You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Dinkes Optimalkan Sistem Kesehatan di DKI Berbasis Kolaborasi
....
photo doc - Beritajakarta.id

Dinkes Optimalkan Sistem Kesehatan di DKI Berbasis Kolaborasi

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta terus berupaya meningkatkan layanan sistem kesehatan publik. Selain melakukan pelbagai perbaikan dan peningkatan infrastruktur layanan, DKI Jakarta juga menggencarkan promotif hingga preventif sebagai pengembangan sistem kesehatan.

B utuh aspek pilar strategi kesehatan

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan, perkembangan Jakarta ke depan pasca-IKN berpindah memiliki visi menjadi kota bisnis dan perekonomian nasional yang berkelanjutan serta berkeadilan. Agar dapat mewujudkannya, dibutuhkan peran serta semua pihak berkolaborasi di bidang kesehatan.

"Mewujudkan Jakarta ke depan sebagai kota bisnis dan perekonomian nasional butuh aspek pilar strategi kesehatan agar mimpi terwujud," katanya saat kegiatan dialog "Kesehatan Masyarakat yang Paripurna Kunci Kemajuan Jakarta", Jumat (17/6).

Dialog Jakarta ke Depan Usung Tema Kesehatan Masyarakat

Widy menjelaskan, selama ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah berproses mewujudkannya. Tidak hanya fokus pada kuratif, DKI Jakarta sudah menyadari pentingnya aspek promotif dan kuratif sebagai bagian dari sistem kesehatan.

Prakteknya, lanjut Widy, Dinas Kesehatan juga melibatkan berbagai pihak mulai dari organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya hingga sektor private layanan Kesehatan. Contohnya, bidang preventif pihak Dinas Sumber Daya Air berupaya membangun sanitasi lingkungan yang hiegenis.

Kemudian, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Perhubungan mengembangkan sejumlah program serta kegiatan berupaya mewujudkan langit biru yang mengupayakan udara lebih sehat. Selanjutnya, Dinas Bina Marga juga terus melakukan pengembangan pedestrian yang bertujuan agar masyarakat terpacu memiliki kebiasaan berjalan kaki yang menyehatkan.

"Saat pandemi kemarin juga mengajarkan kita kolaboratif dengan 153 rumah sakit swasta, pemerintah pusat, BUMN bersama membuka akses warga terdampak COVID-19 mengatasi keterbatasan bed di rumah sakit umum daerah( RSUD)," tambahnya.

Selain kolaborasi dengan berbagai rumah sakit, Widy juga menyampaikan ada lebih dari 2.000 klinik yang perlu dikolaborasikan. Melalui kolaborasi berbagai pihak itu akan memperluas layanan, sehingga DKI tidak perlu lagi secara khusus membangun layanan primer.

"Tidak mungkin dikerjakan Dinkes sendiri, termasuk preventif. Kita harus kolaborasi dengan berbagai sektor menghadirkan jaminan kesehatan yang terakses segala lapisan masyarakat," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1463 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1275 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Halte Simpang Pramuka dan Rawamangun Ditutup, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1069 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Kadishub Tegaskan Tidak Ada Penghapusan Layanan Transjakarta Setelah MRT Fase 2A Selesai

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1008 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Semarak Christmas Carol di Jakarta Sambut Natal

    access_time18-12-2024 remove_red_eye981 personDessy Suciati